LOMBA KARYA TULIS EKONOMI ISLAM
MODEL PENINGKATAN BISNIS KOPONTREN
MELALUI OPTIMALISASI P4S DAN BMT
Di Lombakan dalam TEMILNAS 2011 Unlam Banjarmasin
MODEL PENINGKATAN BISNIS KOPONTREN
MELALUI OPTIMALISASI P4S DAN BMT
Di Lombakan dalam TEMILNAS 2011 Unlam Banjarmasin
Oleh
ADE SUYITNO
0906576
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
2011
ABSTRAKSI
Dalam Karya Tulis Ekonomi Islamini, membahas gambaran Keadaan Kopontren,
peran dan pengaruhnya terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
pemberdayaan sumber daya alam di daerah – daerah sekitarnya hingga akhirnya bisa
tercapai kesejahteraan bersama baik dari pihak kopontren dan masyarakat
sekitarnya serta di mana kopontren mempunyai peran yang strategis dalam
peningkatan bisnis karna mempunyai anggota koperasi yang islami, manajemen yang
baik dan sumber modal mandiri atas simpanan dari anggota. Namun ironisnya hanya sebagian kecil dari 12000
kopontren yang mandiri dalam usahanya.Metode
penelitian yang kami gunakan adalah metode studi kasus pada kopontren Al-ittifaq bandung dengan
pengambilan data melalui teknik interview
(Wawancara) dan pengamatan langsung. Selain itu, kami juga menggunakan Studi Pustaka
untuk dijadikan rujukan dalam penulisan makalah ini.Hasilnya
terlihat bahwa kesuksesan bisnis kopontren al-ittifaq dalam bidang agribisnis
adalah melalui optimalisasi P4S dan BMT kopontren yang berhasil memberdayakan
sumber daya alam dan masyarakat. Oleh karna itu munculah sebuah model peningkatan
bisnis kopontren melalui optimalisasi P4S dan BMT kopontren dengan harapan bisa
menjadi gambaran dan inspirasi bagi pihak terkait di bidang koperasi (
kopontren ), KUD-KUD dan Korporasi pertanian (kelompok tani).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Koperasi dan UKM memegang peranan yang strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain
sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, Koperasi dan UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan
ekonomi pasca krisis moneter tahun 1998 di saat perusahaan-perusahaan besar
mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, Koperasi dan UKM telah berkontribusi pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia
dan berperan dalam mengurangi
tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.Usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) di Indonesia telah mampu menyerap
91,8juta tenaga kerja dengan 49,8 juta unit usaha, artinya, lebih dari 97,3%
penciptaan lapangan kerja terbangun. Tidak
salah jika pemerintahmemilih sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai
sector yang paling di perhatikan untuk menuju pertumbuhan ekonomi 6.8% di tahun 2014. Hal ini memberi bukti bahwa Koperasi dan UKMmemegang peranan penting dalam
kegiatan bisnis secara keseluruhan, terutama dalam menghadapi masa depan
pertumbuhan ekonomi pada suatu negara. Data di Provinsi Jawa Barat menunjukan :
Berdasarkan
data yang dirilis dinas koperasi dan UMKM dan provinsijawa barat, jumlah UMKM
di Jawa Barat sampai dengan bulan Desember tahun 2009 mencapai 8.279 juta unit
atau sekitar 99,98% dari total pelaku usaha di Jawa Barat termasuk pula di
dalamnya koperasi sebanyak 22.664 unit.
Berdasarkan
jumlah usaha UMKM ini, mampu diserap
tenaga kerja sebesar 12.355 juta orang atau mencapai 88,17% dari total
penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat. Adapun dalam hal kontribusi terhadap
PDB, pada tahun 2008 kontribusi UMKM terhadap PDB provinsi Jawa Barat mencapai
60,32% dengan volume usaha sebesar Rp. 345,18 triliun.
Kopontrenmerupakan salahsatu sektor yang strategisdalam
perkembangan KUKM. Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) sangat berpotensi
mendorong percepatan kesejahteraan rakyat kecil. Hal itu dikarenakan gerakannya
lebih pada masyarakat sekitar pesantren dan lingkungan terdekatnya yang di mana mayoritas Kopontren
terletak di daerah - daerah dan menjadi kekuatan baru ekonomi masyarakat. Pendirian pesantren dan kopontren berawal dari
keinginan masyarakat atau kiai yang tidak bergantung pada uang Negara di mana kopontren adalah suatu bentuk koperasi yang pendiriannya di lingkungan pesantren dimana kopontren didirikan untuk membentuk pesantren
yang mandiri dengan melakukan usaha –usaha untuk memnuhi kebutuhan opersional
dan mensejahterakan anggotanya di lingkungan pesantren termasuk masyarakat yang
ada dilingkungan pesantren tersebut.Sekarang ini dari 12000 kopontren
hanya sebagian kecil saja yang sudah mandiri dalam menjaklankan kegiatan
usahnyaterutama di daerah – daerah Oleh karna itu, Kementrian Koperasi dan UKM
melakukan program-program pelatihan, penyuluhan dan penyaluran dana kepada
kopontren di antaranya Program Pembiayaan
Produktif Koperasi Usaha Mikro (P3KUM)dan program wirausaha mandiri dalam
kopontren,bisa di
bayangkan jika terjadinya optimalisasi manfaat dan mandirinya kopontren berapa banyak potensi sumber daya
alam di daerah-daerah tergali.(Suryadharma Ali, Bandung, 2008 22/8 dalam seminar Cinta Tanah Air )
Kopontren Al Itifaqadalah salah satu contoh
kopontren yang merupakansentra argobisnis di kawasan Ciwidey Jawa Barat yang yang memiliki potensi dan patut di contoh karena sebagai asset daerah. Sebelum adanya kopontren lahan produktif di sekitar
pesantren hanya 6 hektar tapi sekarang dengan upaya pihak kopontren dan
masyaraktat sekarang mencapai 14 hektar untuk lahan yang di kelola langsung
oleh pihak kopontren, serta bekerjasama dengan 4 kelompok tani di 5
kecamatan di dearah sekitarnya yang
luasnya mencapai 250 hektar lahan
produktif dengan hampr 1000 orang terlibat baik santri, pihak pesantren dan
warga desa dengan produksi 4,5 ton berbagai sayuran sehari. Kesuksesan
kopontren tersebut tidak terlepas dari bagaimana optimalisasi peran P4S dan BMT
kopontren dalam memberdayakan potensi
sumber daya alam dan masyarakat di sekitar hingga akhirnya kopontren al-ittifaq
bisa mandiri dalam usahanya.
Peran yang paling penting dari kopontren adalah bagaimana sebuah
kopontren mampu memanfatkan
dan mengoptimalkan berbagai Sumber Daya Alam yang potensial di suatu
daerah yang belum diolah secara komersial dengan peran santri dan kerja sama
dengan masyarakat karna mayoritasnyanya pesantren terletak di daerah (desa) dan
jauh dari keramaian kota, yang pada akhirnya di harapkan terjadinya
optimalisasi pemberdayaan sumber daya alam suatu derah dan mensejahterakan bagi
pihak pesantren dan masyarakat sekitar lingkungan pesantren yang kenyataanya
hanya sebagian kecil kopontren yang mandiri. Hal itulah yang
membuat saya tertarik untuk membuat karya tulis dengan judul “ModelPeningkatan Bisnis Kopontren
Melalui Optimalisasi P4S dan BMT .“
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas,maka dapat identifikasikan beberapa rumusanmasalah sebagai berikut:
1.2.1
Bagaimana
Pelaksanaan Bisnis dan Usaha Kopontren
Al- Dengan Optimalisasi P4S dan BMT Kopontren dalam memberdayakan ekonomi
masyarakat ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1
Menjelaskan Pelaksanaan
Bisnis dan Usaha Kopontren Al-ittifaQ
dalam Pemberdayaan Sumber Daya Alam Masyarakat
yang di mana Kopontren Al-ittifaQ
sebagai salah satu contoh kopontren sukses dengan optimalisasi P4S dan BMT kopontren dalam usaha agribisnis
sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat.
1.3.2
Menjelaskan Bagaimana
model peningkatan bisnis kopontren melalui
optimalisasi P4S dan BMT kopontren dalam usaha agribisnis sebagai pemberdayaan ekonomi
masyarakat.
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat penulisan Karya
Ilmiah ini adalah:
1.4.1
Bagi
penulis, untuk melatih kemampuan dalam bidang kepenulisan dan menambah
pengetahuan tentang bagaimana peran kopontren terhadap pemberdayaan masyarakat
dan SDA yang ada di sekitar kopontren tersebut.
1.4.2
Bagi
pembaca, untuk menambah wawasan dana pengetahuan tentang bagaimana peran
kopontren terhadap pemberdayaan masyarakat dan sumber daya alam yang ada di
sekitar kopontren.
1.4.3
Bagi
masyarakat dan pihak terkait, semoga apa yang di gambarkan dari karya tulis ini
bisa menadi pembelajaran dan inspirasi bahwasannya kopontren mempunya potensi
dan peran yang cukup strategis dalam
pemberdayaan masyarakat dan sumber daya alam
untuk mencapai kesejahteraan pihak pesantren dan masyarakat sekitar kopontren dengan
pengelolaan islami serta mnegingat banyak kopontren yang ada di indonesia
sekitar 12000 kopontren yang mayoritas terletak di daerah- daerah dan instansi
yang sejalan seperti KUD – KUD dan Korporasi Petani di indonesia ( kelompok
tani).
0 komentar:
Posting Komentar