Pages

FASTABIQUL KHAIRAT DALAM ZAKAT INFAQ DAN SHADAQOH UNTUK PEMBERDAYAAN KAUM DHUAFA DI BULAN RAMADHAN DAN SETELAHNYA (ZIS FOR DHUAFA DEVELOPMENT : BULAN RAMADHAN)


LOMBA KARYA TULIS ILMIAH RAMADHAN UPI
FASTABIQUL KHAIRAT DALAM ZAKAT INFAQ DAN SHADAQOH
UNTUK PEMBERDAYAAN KAUM DHUAFA
DI BULAN RAMADHAN DAN SETELAHNYA
(ZIS FOR DHUAFA DEVELOPMENT : BULAN RAMADHAN)


ADE SUYITNO
0906576

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2011


ABSTRAK

Data BPS juli 2011 menyatakan tingkat inflasi indonesia mencapai 0,67 persen dengan sumbangan inflasi terbesar pada kenaikan bahan makanan mencapai 0,30 persen. Tren inflasi ini terus meningkat sampai akhir agustus yang berarti puncak inflasi adalah jatuh bertepatan pada bulan ramadhan. Untuk sebagian kalangan menanggapi hal ini adalah hal biasa karna permintaan konsumsi masyarakat pada bulan ramadhan meningkat, namun bagi kaum dhuafa hal ini semakin menyusahkannya dan menyambut ramadhan dengan penuh kekhawatiran karna pendapatan kaum dhuafa yang kecil dan harga-harga bahan pokok meningkat. Data kemiskinan BPS 11 Maret 2011 menyebutkan data kemiskinan di Indonesia 30,02 juta penduduk (12,49 persen) dengan garis kemiskinan sebesar Rp 211.726 per kapita /bulan. Hal ini sungguh mengkhawatirkan mengingat banyaknya kaum dhuafa di indonesia.
Mengenai permasalahan  ini sebenarnya islam mempunyai banyak solusi nyata untuk penanggulangan dan pemberdayaan dhuafa di antaranya adalah lewat zakat, infaq dan sadaqah. Oleh karna itu penulis mencoba membuat model penghimpunan dan pengelolaan sederhana ZIS dalam program di bulan ramadahn yang di peruntukan pemberdayaan dhuafa di bulan ramadhan dan setelahnya. Dalam karya tulis ini menggunakan pendekatan penelitian  dekstritip ekspolatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ini menggunakan teknik studi pustaka dan sistematika berdasarkan standar penulisan karya tulis dari Dikti.
Fastabiqul khairat dalam ZIS di bulan ramadhan adalah tawaran solusi berdasarkan analisis penulis yang kemudian di sederhanakan dalam model ZIS for dhuafa development program. Model ini berusaha menjawab atas permasalahan yang di hadapi kaum dhuafa di bulan ramadhan dan potensi kontribusinya untuk pemberdayaan dhuafa di bulan ramadhan.
Kesimpulan penulisan bahwa Fastabiqul khairat dalam ZIS di bulan ramadhan adalah aplikatif nilai pendidikan puasa ramadhan yang di jadikan sebagai tawaran solusi karna keutamaan ibadah ini di bulan ramadhan. Kemudian ZIS for dhuafa development adalah model sederhan yang coba menjawab permasalahan yang di hadapi kaum dhuafa di bulan ramadhan melalui kontribusi pada program-program yang dilaksanakan di bulan ramadhan yaitu, 1000 bingkisan lebaran untuk dhuafa, beasiswa sekolah, pembagian zakat fitrah, pelatihan dan pembiyaan produktif untuk dhuafa, human and religion development program.


BAB I
PENDAHULUAN

Data statistik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap inflasi pada Juli 2011 mencapai 0,67 persen. Hal ini disebabkan peningkatan harga beras dan kontribusi kenaikan harga bahan makanan lainnya sebesar 0,30 persen. Sedangkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,55 persen.  Tren inflasi ini akan semakin naik dan puncak inflasi adalah bulan agustus yang bertepatan pada bulan ramadhan. Inflasi tertinggi adalah di kota serang yang mencapai 1,24. (Media Indonesia 01/08/2011)
Berjalannya bulan ramadhan yang penuh berkah mayoritas muslim di indonesia mulai fokus mempersiapkan diri baik secara jasmani, mental maupun material untuk menghadapi bulan ramadhan. Persiapan yang paling mudah di amati adalah perbekalan material di mana masyarakat mulai membeli persediaan sembako secara khusus untuk bulan ramdhan bahkan ada pula sebagian masyarakat yang mulai membeli perlengkapan dan pakaian yang akan di pakai di hari raya I’d fitri, hal ini sudah menjadi kebiasaan di indonesia.
Sebagian muslim lagi yaitu kaum dhuafa menyambut ramadhan dengan sangat gembira tetapi penuh kekhawatiran, kekhawatiran akan ketersediaan apakah bisa berbuka dan shaur dengan baik karna penghasilannya tidak bisa memenuhi kebutuha pokoknya dan kekhawatiran akan harga-harga sembako yang semakin mahal yang telah menjadi kebiasaan di indonesia menjelang ramadhan sampai hari raya tren harga menjadi naik karena tingkat konsumsi masyarakat meningkat terutama pada sembako dan pakaian.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 11 Maret 2011 menyebutkan data kemiskinan di Indonesia 30,02 juta penduduk (12,49 persen) dengan garis kemiskinan sebesar Rp 211.726 per kapita per bulan dan pengangguran terbuka di indonesia masih 9,25 juta orang. Bisa kita bayangkan di tengah semaraknya kita berbuka dan shaur dengan makanan enak serta terjamin ada sebagian besar muslim lain yang ibadah ramadhan penuh dengan kekurangan dan kecemasan. (http://www.bps.go.id/brs_file/Penjelasan_Data_Kemiskinan.pdf)
Berdasarkan data Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah orang miskin di Kota Bandung 63.000 orang dari total penduduk sekitar 2,3 juta jiwa dan lebih dekat lagi dengan kita ada sekitar 1000 dhuafa di sekitar kampus UPI setia budhi, data ini di peroleh dari panitia bakti sosial ramadhan UPI 2011. Hal ini sangat ironis di tengah hiruk pikuk dan kemegahan kota besar bandung dan di tengah mobilitas civitas akademika yang tinggi ternyata di sekitar kampus masih banyak dhuafa yang membutuhkan uluran tangan kita untuk membantunya pada saat bulan ramadhan dan setelahnya. Bukankah salah satu pendidikan nilai puasa di bulan ramadhan supaya kita bisa peka terhadap kaum dhuafa karna kita merasakan batepa beratnya berpuasa seharian sedangkan sedikit banyak kaum dhuafa puasa makan adalah sering mereka jalani dalam kehidupan sehari-hari.
Berkaitan dengan masalah ini sebenarnya islam mempunyai banyak solusi untuk bisa di amalkan supaya dhuafa bisa di berikan bantuan agar dhuafa bisa tenang dalam beribadahnya dan di ringankan sedikit bebannya yaitu melalui Zakat, Infaq dan sadakah. Rasulallah menganjurkan kita di bulan ramdhan untuk tidak hanya berfokus ibadah habluminallah saja tapi juga pentingnya dan keutamaan ibadah habluminannas. Rasulallah bersabda :
افضل الصدقة صدقة فى رمضان ( رواه التر مذى )
Artinya: "Sebaik-baik sadakah di bulan ramadhan." ( H.R. At-Turmuzi)
Anjuran memberikan makanan berbuka ( ifthar ) kepada orang-orang yang berpuasa. Rasulullah Saw bersabda:
من فطر صا ئما كا ن له مثل أجره غير انه لا ينقص من اجر الصا ئم  شيى ء (رواه التر مذى)
Artinya: "Barang siapa memberikan makan berbuka kepada orang yang berpuasa maka baginya pahala serupa yang diberikan kepada orang yang berpuasa. Hanya saja pahala orang yang berpuasa tidak terkurangi sedikit pun." ( H.R. Turmuzi).
Hadist di atas adalah contoh nyata yang kita bisa kita lakukan di bulan ramadha dalam upaya ibadah habluminannas dan semoga menjadi motivasi untuk kita supaya berlomba-lomba akan keutamaan-keutamaan ibadah habluminannas di bulan ramdhan dan bersegera membantu kaum dhuafa dalam menjalankan ibadahnya. Berkaitan dengan hal ini penulis tertarik untuk membuat karya tulis yang berjudul “Fastabiqhul Khairat dalam Zakat Infaq dan Shadaqoh Untuk Pemberdayaan Kaum Dhuafa Di Bulan Ramadhan dan Setelahnya

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam artikel ini. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a.       pendidikan nilai apa yang bisa di kembangkan pada fastbiqul khairat dalam ZIS di Bulan Ramadhan untuk pemberdayaan kaum dhuafa ?
b.      bagaimanakah model ZIS for dhuafa development di bulan ramadhan?
c.       bagaiman kontribusi ZIS bagi dhuafa di bulan ramadhan dan setelahnya ?

1.3  Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, artikel ini memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut :
a.     mendeskripsikan pendidikan nilai  yang ada pada fastbiqul khairat dalam ZIS di Bulan Ramadhan untuk pemberdayaan kaum dhuafa.
b.    memberikan tawaran model ZIS for dhuafa development di bulan ramadhan.
 c.    memaparkan kontribusi ZIS bagi dhuafa di bulan ramadhan dan setelahnya.

1.4  Manfaat Tulisan (Luaran yang di harapkan)

1.4.1.       Manfaat Umum

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dan diharapkan penulis dengan adanya penulisan ini secara umum adalah memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang kondisi kemiskinan di Indonesia, di bandung bahkan lebih dekat lagi dhuafa di sekitar kampus UPI dikaitkan dengan kondisi yang di hadapi kaum dhuafa di bulan ramadhan. Berdasarkan kondisi tersebut, artikel ini menawarkan solusi untuk mencapainya dengan menggagas model penghimpunan dan pengelolaan ZIS. Harapan lain penulis melalui artikel ini adalah dapat memberikan kemanfaatan kesadaran untuk penulis pribadi dan pembaca untuk berlomba-lomba dalam ZIS dan melakukan pengelolaannya secara produktif.

1.4.2.       Manfaat Khusus

1)      Bagi Masyarakat
Manfaat yang dapat diambil oleh masyarakat dari artikel ini antara lain :
a.     masyarakat dapat mengetahui konsep ZIS,
b.    masyarakat dapat terdorong untuk untuk berlomba-lomba dalam ZIS , dan
c.   masyarakat dapat mengembangkan pola pengelolaan ZIS yang telah ada menjadi  pola pengembangan yang lebih baik

2)      Bagi Akademisi
Bagi akademisi, artikel ini dapat bermanfaat untuk :
a.     peningkatan pengetahuan tentang konsep ZIS,
b.    meningkatkan  penelitian tentang ZIS, dan
c.    memberikan bantuan dalam bentuk advokasi maupun sosialisasi tentang ZIS.

0 komentar:

Posting Komentar