Pages

PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK DENGAN IMPLEMETASI PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA DI SEKOLAH MELALUI GURU DAN EKSTRAKULIKULER DI ERA GLOBAL



PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK
DENGAN IMPLEMETASI PENDIDIKAN KARAKTER
DAN BUDAYA DI SEKOLAH MELALUI GURU
DAN EKSTRAKULIKULER DI ERA GLOBAL

ADE SUYITNO
0906576

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

RINGKASAN

Pada era global seperti sekarang ini persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak, dan gelar wicara di media elektronik, tidak saja terjadi di kalangan  masyarakat awam tetapi juga sudah merambah ke kepribadian para profesional, tokoh masyarakat, para terpelajar bahkan hingga para pemimpin bangsa dan negara yang di latar belakangi maraknya kasus mulai dari kriminalitas pelajar sampai korupsi di kalngan pejabat. Globalisasi telah mencapai seluruh sektor kehidupan masyarakat. Terutama sains, teknologi, dan informasi. Hal ini memungkinkan interaksi sosial lebih terbuka dan cepat, termasuk arus budaya asing lewat fasilitas internet dan jejaring sosial. Namun, interaksi sosial yang kurang proporsional juga berpeluang meningkatkan kesenjangan antar anggota masyarakat yang berakibat disintegrasi. Selain itu, juga berpotensi menurunkan nilai luhur bangsa, melemahkan sendi kepribadian, khususnya generasi bangsa.
Alternatif yang menjadi sorotan adalah pendidikan karakter di sekolah sebagai preventif dan media pengembangan karakter peserta didik yang akan menjadi generasi penerus bangsa sebagai solusininya. Hal ini juga senada dengan Presiden Susilo Bambang Yudhiyono yang akhirnya mencanangkan gerakan pendidikan karakter pada tanggal 20 mei 2011. Merebaknya kasus – kasus kriminalitas mulai dari pelajar sampai korupsi di kalangan pejabat menandakan perlunya pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek kognitif tetapi juga penanaman nilai-nilai kehidupan dan budaya pada peserta didiknya.
Pada tahap implementasinya pendidikan karakter dan budaya di sekolah -sekolah sebagai ujung tombak strategisnya adalah guru yang beriteraksi langsung dengan siswa sesuai dan peranannya dalam pendidikan sesuai Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Kemudian untuk pengembangan diri membentuk peserta didik yang berkarakter sesuai potensinya di sekolah di dukunglah ekstrakurikuler yang akan menampung aspirasi dan kegiatan pengembangan soft skillnya untuk menggali potensinya masing-masing.
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahuai permasalahan dan solusinya dalam perkembangan dan implementasi pendidikan karakter dan budaya di sekolah melalui optimalisasi guru dan ekstrakulikuler. Penulisan dalam karya tulis ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian  dekstritip ekspolatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ini menggunakan teknik studi pustaka. Sintesis dalam penulisan ini adalah pada model implementasi pendidikan karakter melalui optimalisasi peran guru dan ekstrakulikuler sebagai media pengembangan diri peserta didik supaya mempunyai karakter sesuai potensinya dan berbudaya indonesia.
Kesimpulannya pendidikan karakter dan budaya di sekolah sangatlah penting dan harus segera di implementasikan sebagai preventif atas maraknya kasus kriminalitas pelajar sampai korupsi di kalangan pejabat dan juga sebagai pengembangan karakter setiap peserta didik untuk bisa mengembangkan potensi sesuai karakter dirinya dan berbudaya bangsa dengan pendidikan karekter dan budaya melalui optimalisasi peran guru dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah karna kedua hal inilah yang menjadi ujung tombak strategi implementasi dan di dukung sepenuhnya oleh komponen-komponen sekolah. Guru sebagai sosok pendidik di kelas dan luar kelas, manajer dalam kelas dan dalam proses pembelajaran yang tahu  dan bisa mengembangkan potensi peserta didiknya yang kemudian di sinergiskan dengan ekstrakulikuler yang ada di sekolah yang berbentuk unit kegiatan siswa dari mulai tentang organisasai, keagamaan, seni budaya, pramuka, kelompok ilmiah sampai dengan KOPSIS dan kelompok siswa wirausaha.

BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang

Pada era global seperti sekarang ini persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak, dan gelar wicara di media elektronik, tidak saja terjadi di kalangan  masyarakat awam tetapi juga sudah merambah ke kepribadian para profesional, tokoh masyarakat, para terpelajar bahkan hingga para pemimpin bangsa dan negara. Globalisasi telah mencapai seluruh sektor kehidupan masyarakat. Terutama sains, teknologi, dan informasi. Pemerataan perkembangan sains dan informasi menjadi lebih cepat, mudah, dan murah. Selain itu, interaksi sosial lebih terbuka dan cepat, termasuk arus budaya asing lewat fasilitas jejaring sosial. Namun, interaksi sosial yang kurang proporsional juga berpeluang meningkatkan kesenjangan antar anggota masyarakat yang berakibat disintegrasi. Selain itu, juga berpotensi menurunkan nilai luhur bangsa, melemahkan sendi kepribadian, khususnya generasi bangsa.
Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi, masalah budaya dan karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memilikidaya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.
 Pendidikan karakter tersebut diwujudkan mulai dari kurikulum sampai  dengan membangun kultur budaya di sekolah. ''Pendidikan karakter ini adalah sesuatu yang mendesak untuk dilakukan di saat ini. Targetnya semua sekolah nantinya harus menggunakan dan untuk tahap awal akan di lakukan training kepada guru karna guru adalah transmitter'' ungkap Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh di sela peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta,Media Indonesia. Selasa (2/4). 
Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa telah pula menjadi kepedulian pemerintah. Berbagai upaya pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa telah dilakukan di berbagai direktorat dan bagian di berbagai lembaga pemerintah, terutama di berbagai unit Kementrian Pendidikan Nasional. Upaya pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikan walaupun sifatnya belum menyeluruh. Keinginan masyarakat dan kepedulian pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa, akhirnya berakumulasi pada kebijakan pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa dan menjadi salah satu program unggulan pemerintah, paling tidak untuk masa 5 (lima) tahun mendatang. Pedoman sekolah ini adalah rancangan operasionalisasi kebijakan pemerintah dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
 Pada tahap implementasinya pendidikan karakter dan budaya di sekolah -sekolah sebagai ujung tombak strategisnya adalah guru yang beriteraksi langsung dengan siswa sesuai dan peranannya dalam pendidikan sesuai Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Kemudian untuk pengembangan diri membentuk peserta didik yang berkarakter sesuai potensinya di sekolah di dukunglah ekstrakurikuler yang akan menampung aspirasi dan kegiatan pengembangan soft skillnya untuk menggali potensinya masing-masing. Oleh karna itu penulis tertarik untuk membuat karya tulis yang berjudul “Pengembangan Diri Peserta Didik  Dengan Implemetasi Pendidikan Karakter  Dan Budaya Di Sekolah Melalui Guru  Dan Ekstrakulikuler Di Era Global.

1.2         Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat identifikasikan beberapa rumusanmasalah sebagai berikut:
1.2.1        Bagaimana pentingnya pendidikan karakter dan budaya di sekolah ?
1.2.2        Bagaimana implementasi pendidikan karakter dan budaya di sekolah melalui guru dan ekstrakulikuler  ?

1.3         Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1        Menjelaskan pentingnya  pendidikan karakter dan budaya di sekolah sebagai upaya preventif  atas apa yang terjadi pada permasalahan-permasalahan bangsa baik berkenaan tentang kasus kriminalitas pelajar sampai kasus korupsi pada pejabat.
1.3.2        Menjelaskan Bagaimana implementasi pendidikan karakter dan budaya di sekolah melalui guru dan ekstrakulikuler  

1.4         Manfaat penelitian

Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah:
1.4.1        Bagi penulis, untuk melatih kemampuan dalam bidang kepenulisan dan menambah pengetahuan tentang bagaimana pentingnya pendidikan karakter di era globalisasi dan bagaimana implementasinya melalui guru dan ekstrakurikuler di sekolah.
1.4.2        Bagi pembaca, untuk menambah wawasan dana pengetahuan tentang bagaimana pentingnya pendidikan karakter di era globalisasi dan bagaimana implementasinya melalui guru dan ekstrakurikuler di sekolah.
1.4.3        Bagi masyarakat dan pihak terkait, semoga apa yang di gambarkan dari karya tulis ini bisa menadi pembelajaran dan inspirasi bahwasannya pentingnya u ntuk segera menerapkan dan mendukung pendidikan karakter di era globalisasi dan bagaimana implementasinya melalui guru dan ekstrakurikuler di sekolah.

0 komentar:

Posting Komentar